Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Minggu, 16 Mei 2010

Love the people aroud YOU

Assalamualaykum.

Kmaren, gua tiba2 syok begitu dengar kabar kalo mamanya kakak kelas gua meninggal. Seangkatan dengan kakak gua tapi orangnya juga deket ma gua. Orangnya asik dan selalu ketawa. Meskipun rada rada jutek, but honestly, i like it.

Pas dapet kabar itu, gua tiba tiba mikir, ternyata kita ini sebagai manusia terbilang bodo banget. Dan sangatlah boodo kalo kita sia siain hidup dengan banyak alasan tak berguna, melakukan pekerjaan yang merusak tubuh kita ini. Emang yaa, tubuh kita itu dipinjamkan dari Yang Maha Kuasa. Jadi kita juga jangan seenaknya ngerusakinnya.

Dan pikiran gua juga kek gini ;
'We are not immortal'
Kita itu gak abadi kek di film Box Office. Ada kalanya kita harus siap buat relain hidup ini untuk kembali di SisiNYA. Ada saatnya juga kita harus siap meninggalkan atau ditinggalkan dengan sahabat maupun keluarga kita yang paling kita sayang.
Believe that.

Dan gua juga punya teman sekelas dulu. Orangnya cantik dan ceria banget. Gua suka gangguin dia tapi dia finefine aja karena dia juga suka gangguin gua. Orangnya asik dan enak diajak cerita.
Dan bulan puasa 2 taon lalu menjadi bulan puasa terakhir buat sahabatku itu.
Ya, dia sempat kritis setelah kecelakaan mobil di daerah Tanjung Bunga.
(Asli, gua sedih banget ngeposting ini)
Meskipun kami udah gak sekelas dan satu sekolah lagi, kita sebagai teman kelasnya rela ngumpul buat jenguk dia. Kita juga mau denger gmana perkembangannya, jadinya ngumpul dirumah sakit. Pada ngelantai nggak apaapa kok. Yang penting kami bisa dekat dengan sahabat kita yang lagi koma. Meskipun kita gak bisa masuk, but we are still happy when her mother told us she will be fine. So, we're coming home in the afternoon.

Dan malam hari, gua langsung lemes dapat telepon dan sms dari teman gua kalo sahabat gua telah gak ada lagi. Gua mau nangis semenagis2nya klo ingat dia. Dan pada malam itu juga gua dijemput ma Praja buat ngelayat di rumah duka. Kita dimobil tetap bicarain tentang dia sambil jemput teman teman yang lain. Meskipun ujan, tapi kita tetap ngotot kesana.

Sampainya disana, kami disambut hujan yang cukup deras, yang tetap menjadikan moment malam itu menjadi lebih haru pilu.
Yang datang juga lumayan banyak, ada dari teman sekolah gua, ada yang dari sekolahnya sekarang. Kakak kelas juga ada. Gua sii gak heran karena dia orangnya baik dan pasti dikenal banyak orang. Kami semua disini bertujuan sama, mendoakan agar dia nyaman Di SisiNYA.

Begitu gua masuk buat liat Jenazah almarhumah, tidur yang nyenyak dan dia keliatannya senyum lega. Sangat rileks. Is that what you really feel? Comfort huh?
Keep smiling, friends.
Dan teman gua meraung gak tahan dengan kejadian ini stelah meliat Jenazah, semakin menambah keharuan tempat ini menjadi semakin mendalam.
Gua pun keluar, mencari tempat berteduh di rumahnya orang. Dalam hati gua tetap berpikir:
'Kapan yaa gua mati?'
Kita itu pasti akan meninggal. Kita juga gak tau exactly kapan tepatnya. Setiap tarikan napas kita semakin mendekatkan diri ke Yang Maha Kuasa. Kita cuman bisa menunggu dan tetap menjalankan perintahNYA.

'Emang kalo gua yang terbaring dsana, masih banyak gak temen temen yang datang? Biarpun ujan mereka datang gak?'
'Mereka mau gak rela2in datang malem ujan kek bgini kalo saya yang meninggal'

Malam itupun berlalu dengan sanga lama.
Dan minggu kmaren, kita juga sempet reunian. 2taon sbelomnya dia masih ikut reunian. Tapi taon ini pasti Impossible banget.
Kita cuman bisa mandangin fotonya, kenang perbuatan baik dan lucunya.

Finally. Buat kak Andiza, emang bener kak apa yang kita tulis di twitter.
@dizsha: Yang punya mama disayang yah, walaupun cerewet, suka ngomel, tapi pas badannya sudah kaku kangen juga buat dipeluk.
sabar dan ikhlas yaa kak. Gua cuman mau liat senyum kakak yang khas lagi kook.

Dan buat sahabatku.
Your doing good! Kau tetap ada di sekitaran kita semua kok. Tetap hangat di dalam hati kita. Nanti kita semua bakalan ngumpul lagi kok, cepat atau lambat.
Okeh? Semoga engkau mendapatkan tempat yang layak disana yaa, Dwita Pratiwi.

Salams,
Zulfikar Basrul

0 komentar: